Rabu, 04 April 2012
Menjadi Orangtua Pilihan
Menjadi
orangtua pilihan
Anak-anak tentu saja tidak bisa memilih orang tua yang
melahirkan dan mendidiknya, andai pada saat sebelum kelahirannya ke dunia
seorang anak bisa memilih maka akan meminta untuk dilahirkan oleh orangtua yang
selalu mencurahkan kasih sayang terhadapnya, shaleh, cerdas dan tentu saja
memiliki ekonomi yang baik. Karena anak tidak bisa memilihlah maka sudah
seharusnya bagi setiap orang tua untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri
untuk menjadi orangtua yang diharapkan oleh anak-anaknya.
Tidak ada kurikulum pasti layaknya
sebuah lembaga pendidikan formal untuk menjadi orangtua tetapi bagaimana
pembelajaran menjadi orangtua itu harus melalui proses panjang dan pembiasaan
dalam kehidupan sehari-hari. Ayah diharapkan meningkatkan kemampuannya agar bisa menjadi
ayah yang baik dan tangguh dalam mendidik tumbuh kembang anak. Ibu harus selalu
meningkat kapasitas dan potensinya agar bisa menjadi ibu yang baik dan tangguh
dalam membina serta mengarahkan anak-anak.
Menjadi
orangtua seyogianya bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kesabaran,
ketelatenan, kepekaan dan kecerdikan, selain tentu saja kesiapan untuk
melakukannya. Karena memang tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik.
Tidak ada pula rumusan yang berlaku umum dan baku, seperti layaknya hukum
gravitasi. Setiap orang memiliki situasi yang berbeda-beda. Sehingga orangtua
perlu mencari ramuan yang paling tepat untuk keluarganya sesuai perkembangan
anak dan kondisi zaman.
Seorang pakar parenting Marc H. Bornstein, menyebutkan
adanya beberapa inti dari peran orangtua yang diidentifikasikan secara langsung
mempengaruhi kehidupan anak:
1. Nurturant
caregiving: orangtua memenuhi kebutuhan biologis, fisik dan kesehatan anak.
2. Material caregiving: orangtua mengatur dan memenuhi
kebutuhan duniawi anak, seperti rumah dan lingkungan sekitarnya termasuk alat
permainan, buku-buku, keselamatan dan kebebasan fisik.
3. Social caregiving: meliputi beragam perilaku fisik, verbal,
visual dan afeksi yang orangtua lakukan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan
interpersonal anak, seperti diantaranya mencium, membelai, berbicara, bermain,
mendengarkan anak, menyampaikan pujian dan memberikan kedekatan emosional pada
anak. Anak juga dibantu untuk belajar mengontrol afeksi dan emosinya.
Dalam lingkungan sekolah formal ada
sebuah sistem yang memaksa guru untuk menjalankan setiap kebijakan yang
diterapkan untuk meningkatkan kapasitas diri menjadi lebih baik, ada sanksi
bila melanggar dan reward bagi yang telah memberikan prestasi atas hasil
maksimal yang telah diupayakan. Namun dalam pendidikan dikeluarga, tidak ada
sistem yang memaksa orangtua untuk meningkatkan kapasitas diri agar berhasil
dalam mendidik putera puterinya, letak keberhasilan dalam menumbuhkan keinginan
untuk senantiasa menjadi orangtua yang baik dan senantiasa menjadi tauladan
bagi anak-anaknya adalah selalu memupuk subur keinginan agar dapat mendidik
anak-anaknya sebaik mungkin.
Dengan pola pendidikan di rumah yang baik,
anak-anak akan semakin merasakan kedekatan dengan orang tua, sehingga bisa
menampakkan cinta dan kasih sayang yang semakin kuat di antara mereka.
Anak-anak akan menjadi semakin baik, shalih, santun, rajin, pintar, dan
berbagai sifat positif lainnya. Itu semua karena orang tua mampu mendidik anak
dengan pendekatan yang tepat. Jangan merasa sudah sempurna, namun juga jangan
merasa berputus asa karena merasa tidak sempurna. Yang terpenting adalah upaya
melejitkan potensi diri agar bisa menjadi orang tua yang mampu mendidik dan
menghantarkan anak-anak menuju potensi yang unggul, dan akan mengubah peradaban
dunia.
Tidak ada satu sistem pun yang
memaksa kita untuk belajar menjadi orang tua yang baik, namun sudah
sepatutnyalah untuk selalu intropeksi diri, sudahkan kita menjadi orangtua
pilihan. Kalau mau berusaha, Kita pasti bisa…!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)
MODUL AJAR MANUSIA, RUANG DAN LINGKUNGAN I. IDENTITAS MODUL ...
-
Jadi guru itu susah-susah gampang, kalau cuma untuk mentransfer ilmu mungkin mudah, tapi menjadikan mudah difahami materi yang disampaikan i...
-
Membaca pesan facebook kadang saya lakukan tidak setiap hari, bahkan sering menumpuk karena pesan yang masuk tidak langsung saya baca dalam...
-
Sekolah Efektif? Adakah? Pengertian Sekolah Efektif yaitu kemampuan sebuah sekolah untuk memaksimalkan fungsi sekolah atau sejauh man...