Kamis, 30 September 2021

6 langkah Agar Belajar Sejarah Tidak Membosankan

              Sumber gambar: Google

            Mempelajari sejarah sering dianggap sulit oleh para siswa. Berbagai macam alasan dikemukakan tentang sulit dan membosankannya mempelajari sejarah, dan alasan yang paling populer biasanya karena pada mata pelajaran sejarah memiliki banyak hapalan mengenai berbagai macam peristiwa bersejarah, lokasi  ataupun tokoh-tokoh pelaku sejarah. Seperti yang telah tertanam dalam pikiran, sejarah adalah pelajaran menghapal tanggal dan nama belaka. Materi yang diajarkan juga dianggap terlalu banyak sehingga tidak disukai oleh sebagian besar siswa.

            Padahal, bila memiliki cara yang tepat dalam mempelajarinya, belajar sejarah cukup menyenangkan dengan lebih mudah dalam belajar. Hal-hal nerikut adalah langkah-langkah agar lebih mengerti dan menyenangkan dalam mempelajari pelajaran sejarah:

1. Membaca buku-buku atau film sejarah.

    Bila membaca buku sejarah yang lengkap rata-rata tebal, maka bisa memulainya dengan membaca buku-buku yang hanya mengangkat satu tokoh sejarah. Banyak buku-buku populer yang memuat para tokoh-tokoh sejarah biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami dan tidak berupa buku-buku tebal karena memuat hanya satu persatu tokoh saja dalam sebuah buku. Atau bisa juga mempelajari sejarah dengan menonton film-film yang berkaitan dengan sejarah, dengan melihat tayangan audio visual akan lebih mudah faham.

2. Membuat catatan peristiwa-peristiwa penting sejarah

Setelah memiliki pemahaman tentang sejarah yang diperoleh melalui belajar, baik secara klasikal dalam kelas atau dengan membaca sendiri buku maka harus membuat catatan tentang peristiwa bersejarah agar tidak lupa. Bentuk catatan itu bisa dibuat semenarik mungkin yang pastinya dapat dipahami. Dengan begitu, saat membaca catatan itu tidak akan bosan dan dapat memahami pelajaran sejarah dengan baik.

3. Mengunjungi lokasi atau tempat bersejarah

Jika ada kesempatan berkunjung ke tempat bersejarah, maka gali informasi sebanyak-banyaknya dari petugas yang biasanya ada di lokasi bersejarah itu. Biasanya, banyak hal yang tidak diketahui dengan begitu ilmu tentang sejarah semakin kaya dan melihat langsung ke lokasi bersejarah, sangat berbeda dalam merepresentasikannya dari hanya melihat melalui gambar atau layar kaca..

4. Pilihlah waktu belajar yang tepat

Sebelum belajar pastikan mempunyai schedulle dalam memilih waktu yang tepat untuk belajar sejarah. Setiap orang memiliki waktu yang ternyaman untuk belajar. Pada umumnya memang waktu belajar yang cocok dan tepat adalah di malam hari atau di pagi hari selain waktu belajar di sekolah pada pagi sampai siang hari.

5. Membuat kondisi tempat belajar yang nyaman

    Ketika belajar pastikan tempat untuk belajar nyaman karena dengan kenyamanan kondisi belajar membantu menyerap informasi pembelajaran lebih cepat, terutama saat belajar sejarah yang memerlukan konsentrasi yang tinggi dalam menghapalnya.

6. Belajar sambil mendengarkan musik

    Bagi sebagian orang,  mendengarkan musik adalah sesuatu yang menyenangkan. Dan bisa menambah mood dalam belajar. Karena mendengarkan musik akan membuat otak kita sedikit lebih relax dan hal ini akan sangat membuat pelajaran yang kita pelajari lebih cepat masuk ke otak. Dalam belajar sejarah, ketika mendengar lirik sebuah lagu, dapat kita rubah liriknya dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran sejarah, dengan nada yang sama. Kemudian kita senandungkan, hal ini cukup membantu menambah daya ingat pada materi sejarah yang dipelajari.

            Tips-tips itu dapat diterapkan untuk membantu siswa belajar sejarah agar lebih menyenangkan. Sebenarnya,  semua ilmu itu bisa dipelajari dengan mudah agar bisa masuk ke otak. Dan esensi dari belajar sejarah tak lain adalah menggali nilai-nilai dalam peristiwa sejarah atau belajar bagaimana tokoh sejarah menghadapi hidup dan membuat sejarah. Sejarah harusnya bisa menanamkan semangat juang bagi para siswa untuk berjuang meraih impiannya.

             Tanpa menggali semangat dan nilai-nilai positif dalam sejarah siswa tidak akan tahu betapa berharganya jasa para Pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ini. Dengan mempelajari sejarah di sekolah, siswa bukan hanya mencari perolehan nilai tetapi mempelajari tentang sejarah bangsa melalui tanggal, tokoh dan peristiwa dan juga dapat memupuk rasa nasionalisme yang kuat. Ayo semangat belajar sejarah.

 

Rabu, 29 September 2021

Cinta Yang Salah

 #Cerita_Mini

Sumber gambar: Google
 
 

            Mata teduhnya menatapku, ada gelenyar hangat dalam dada. Seperti biasa, kamu selalu datang membantu permasalahan yang kadang ada dalam pekerjaanku ini. Entah sejak kapan kedekatan ini terjalin. Sebagai karyawan baru, memasuki enam bulan bekerja di kantor ini,  interaksi dengan rekan-rekan kerja adalah hal biasa terjadi, karena ingin lebih mengenal satu  sama lain sebagai partner kerja, tapi denganmu begitu berbeda. Rasa yang tak biasa. Kamu yang pendiam, tak banyak bicara namun tak segan membantu, mendengarkan segala curhatanku tentang pekerjaan sesekali tentang pribadi, hanya dengan tersenyum dan membantu tanpa banyak kata, sambil mendengarkan celotehanku itu disela-sela memperbaiki kesalahan laporan kerja dalam berkas yang seharusnya menjadi tugasku.

            Bagiku perhatianmu tak biasa, meski sekedar menawarkan sarapan pagi dan segelas teh hangat ketika tahu aku tak pernah sempat sarapan, juga perhatian-perhatian kecil lainnya. Seperti siang ini, ketika sentuhan jari kita yang kadang secara tak sengaja terjadi ketika kamu membenahi angka-angka dalam keyboard komputer kerjaku padahal posisi jariku masih bertengger di sana, menimbulkan riak hangat di hati. Ada gugup namun juga binar bahagia di matamu. Atau mungkin hanya perasaanku.

“Sudah rapikan laporannya sekarang?,” Katamu lembut, dan memang selalu lembut tutur katamu. Dan selalu membuat aku sesaat terpana.

“Iya, terima kasih ya, selama ini kamu selalu bantu kalau aku kesulitan menulis laporan.” Kamu tak menjawab hanya menatapku dan tersenyum, sangat manis. Kemudian beranjak meninggalkan mejaku. Namun baru beberapa langkah menuju pintu, kamu berbalik.

“Nanti pulang kerja bisa ketemu sebentar di taman kota?, ada yang mau aku bicarakan.” Sesaat aku tertegun, kemudian mengangguk pelan. Dan herannya, debaran dalam dada semakin kencang, bukan, bukan debaran yang sesaat tadi aku rasakan, tapi debaran yang lain, yang entah apa.

                                                         *******

            Di sudut selatan taman kota tak jauh dari kantor tempat kita bekerja, kita duduk bersisian. Ada beberapa pasangan yang terlihat bersenda gurau di bangku-bangku yang mengelilingi taman ini. Beberapa anak-anak asik bermain ditemani oleh orangtua atau pengasuh mereka yang juga saling bercengkrama. 

       Kita masih terdiam sejak sepuluh menit lalu tiba di sini. Dalam hening menyelimuti, belum ada yang mau memulai bersuara. Aku yang dikenal sebagai seorang yang periang dan banyak bicara, kali ini tak mampu mengeluarkan satu katapun. Senja mulai merangkak naik, ketika kamu mulai menghela napas, sepertinya sedang mencoba merangkai kata.

“Nania, sebelumnya aku mohon maaf, lancang sekali mengajakmu ke mari, tapi entah kenapa aku harus menyelesaikan ini, sesuatu yang memang tidak pernah kita mulai, bahkan mungkin kamu tidak merasakan apa yang terjadi,

tapi setidaknya akan membuat aku lega, jika mengatakan yang sejujurnya kalau selama ini memang perhatianku padamu bukan perhatian biasa, aku salah.” Kamu mulai bersuara lirih, detak jantungku semakin cepat. Sepertinya aku tahu apa yang akan kamu utarakan selanjutnya.

“Ah, sepertinya tidak usah diteruskan, Dan, anggap saja kita tak pernah kesini dan berlakulah seperti biasa di kantor mulai besok. Berlakulah sebagai teman kerja sebagaimana mestinya, karena memang tak seharusnya ada pertemuan seperti ini, dan aku anggap ini juga sebagai permintaan maaf aku kepadamu, kepada pasanganmu, juga kepada pasanganku,

Kita pasti tahu, sangat berdosa menghianati hati yang pada kita telah dipercayakan untuk dijaga, seharusnya kita hanya berteman dan dalam pertemanan laki-laki dan perempuan harus ada batas yang tak boleh dilewati, dan sepertinya kita telah melanggar itu selama ini.”

            Kamu tersenyum, kemudian beranjak pergi setelah menangkubkan tangan di dada tanda permohonan maafmu, buatku ah ... bukan, buat pasanganmu juga pasanganku. Seyummu kali ini berbeda, tak lagi membuat debaran-debaran yang lain. Karena dalam hatiku, muncul kembali satu hati yang harus aku jaga, dan beberapa saat kemarin tertutup oleh rasa yang salah. Aku berjanji tidak akan pernah memberikan celah untuk memasukan hati lain selain hati yang telah halal bertengger di sini. Maafkan aku. 

 

Amanat:

1. Menjaga pertemanan dengan lawan jenis ditempat kerja, terlebih jika masing-masing telah memiliki pasangan halal

2. Menyadari bahwa tak ada pertemanan murni antara laki-laki dan perempuan dewasa

3. Menjaga kehormatan diri dan pasangan halal wajib hukumnya

4. Dimanapun lingkup pekerjaan yang ada interaksi dengan lawan jenis, maka tingkat kehati-hatian akan hati lebih ditingkatkan. Ingat tak ada yang tak mungkin terjadi meski telah mendapatkan seseorang yang terbaik dalam hidup.

5. Syaitan selalu berupaya untuk menggelincirkan manusia ke dalam kesesatan dengan membungkus sesuatu dengan rapi seolah perbuatan yang biasa.
 
Wallahu a'lam

Selasa, 28 September 2021

Inner Child Itu Luka Yang Belum Usai

 


            Melewati masa kecil adakalanya seseorang mengalami masa-masa yang tidak mengenakkan. Dan terus berulang sehingga melekat dalam diri secara tidak sadar. Kejadian yang buruk dan sangat membekas dalam dirinya ibarat sisi kelam dalam alam bawah sadar yang sewaktu-waktu bisa saja teringat ketika di masa dewasa. Banyak kejadian yang bisa menjadi inner child dalam diri seseorang semisal pernah kehilangan orang tua, pernah dilecehkan secara fisik, pernah diabaikan secara emosional, mengalami pelecehan seksual, sakit sangat parah, mengalami bencana alam, mengalami perpisahan dalam keluarga, menjadi korban kekerasan dan lain-lain.

            Sebagian besar orang dewasa yang mengalami luka atau trauma pada masa kecilnya, namun mereka tidak menyadari bahwa mereka masih memiliki Inner child yang tersakiti dalam diri mereka. Kondisi tersebut sebetulnya membutuhkan perhatian khusus, karena jika dibiarkan atau tidak disembuhkan, inner child bisa menjelma menjadi perasaan dan perilaku negatif sampai seseorang tumbuh dewasa, terutama pada kondisi mental. Inner child adalah luka di masa kecil yang belum selesai akan muncul tanpa disadari. Namun sebagai pribadi akan cenderung merasa reaksi yang kita berikan adalah normal, sebab sudah terbentuk sedari kecil. Tetapi bagi orang lain jelas merupakan sesuatu yang negatif.

            Bahkan banyak orang yang sering mengatakan bahwa tingkah laku seseorang terbentuk karena inner child dalam dirinya yang telah berlangsung lama. Inner child, atau dalam bahasa Indonesia berarti anak kecil yang berada didalam diri adalah sosok anak-anak dari diri kita yang masih melekat pada diri kita meski setelah kita dewasa. Jadi Inner child adalah sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil. Bisa juga diartikan sebagai sosok anak kecil yang masih melekat dalam diri kita. 

            Inner child terbentuk dari pengalaman masa kecil kita dan terbawa meski tak sadar ketika kita dewasa. Anak kecil dalam diri kita ini tidak pergi, tapi menetap dalam diri, membentuk diri kita saat ini dan seringkali menjadi dorongan alam bawah sadar yang kuat dalam menjalani kehidupan seperti membuat keputusan atau merespon masalah. Jika seseorang yang semasa kecilnya merasa sendirian, takut, dan sedih karena tidak adanya dukungan, perhatian, ataupun kasih sayang dari orang tua menghasilkan perasaan tertinggal dan rasa takut ketika dewasa. Pengalaman kanak-kanak yang tidak menyenangkan dalam keluarga dapat terus membekas dalam diri seseorang. Saat tumbuh dewasa, hal ini bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk perasaan dan perilaku negatif. Mulai dari perasaan tidak dicintai, mudah cemas, sulit percaya orang lain, dan lain sebagainya.

            Dan akibatnya bisa saja melakukan hal-hal yang menyakiti dan melukai diri sendiri, menunjukkan perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti memiliki perilaku pasif-agresif, ketika marah atau kecewa cenderung dipendam, susah move on, perfeksionis, merasa senang bila selalu memiliki masalah dengan orang lain dan puncaknya sikap kasar yang mengarah kepada kekerasan

            Kita pun harus pandai dalam menentukan mana reaksi yang disebabkan dari luka batin atau lingkungan. Bisa jadi lingkungan yang sedang tidak beres. Mungkin sedang berhadapan dengan orang yang menyebalkan atau mengalami kejadian yang bikin sedih. Tidak baik pula untuk menjadikan luka yang belum sembuh sebagai sebuah alasan atau membenarkan perilaku yang buruk apalagi sampai merugikan oranglain.

            Luka masa kecil bisa diselesaikan oleh individu yang bersangkutan, hanya jika ia menyadari dan mau menyelesaikan isu dalam dirinya. Perlu diketahui bahwa inner child efeknya bisa terbawa hingga jangka panjang. Untuk itu, perlu bagi kita menyelesaikan ini agar dapat menata batin dengan lebih baik karena respon yang kita tunjukkan biasanya berkaitan erat dengan apa yang dialami waktu kecil.

            Proses berdamai dengan diri sendiri tidaklah mudah. Terkadang, kita tidak mampu melakukannya sendiri dan kadang membutuhkan pertolongan orang lain. Pengalaman sedih, takut, malu, tertinggal, kesepian, atau luka lain yang dialami di masa kecil dan belum terselesaikan, dapat berdampak pada kondisi emosional seseorang di masa depan hingga menghasilkan perilaku mal adaptif yang dapat mengganggu produktivitas seorang individu. Karenanya, yuk selesaikan luka masa kecil kita agar bisa hidup lebih baik lagi.

Kesan Pesan Untuk Blogspedia15DaysBlogChallenge

Ga kerasa, udah berakhir aja blog challenge rutinnya dari  blogspedia . Jujur banget, awal mau ikut rasanya maju mundur karena p...