Seorang guru sudah tentu bukan malaikat yang selalu benar, namun selayaknya lah seorang guru itu tampil sebagai seorang yang mampu memberikan pencerahan atas ketidaktahuan siswa. berusahalah tampil bak seorang profesor yang punya segudang ilmu dan mampu menjawab semua masalah.
untuk mengetahui bagaimana anda dimata murid anda, beranilah untuk membuat kuesioner sederhana tentang evaluasi diri anda baik secara khusus yaitu kondisi pribadi anda juga secara umum yaitu bagaimana anda mengajar dikelas. dengan angket ini kita akan tahu bagaimana sikap siswa terhadap kita, apalagi dalam angket tersebut tidak tertulis nama dari siswa tersebut.siapkan diri untuk menerima apapun hasil dari evaluasi tersebut, terlebih jika mampu menjadikannya alat untuk merubah kelemahan dalam diri. kesalahan kita terbesar adalah ketika penilaian yang kita terima adalah penilaian negatif maka dengan sangat tidak bijak jika hal itu dibicarakan dikelas sebagai pembelaan diri. intinya, jika kita ingin tahu bagaimana kita dan cara mengajar kita, bersiaplah untuk melakukan evaluasi.
Jumat, 06 Januari 2012
Kamis, 05 Januari 2012
Sekolah Efektif? Adakah?
Sekolah Efektif? Adakah?
Pengertian Sekolah Efektif yaitu kemampuan sebuah sekolah untuk memaksimalkan fungsi sekolah atau sejauh mana sekolah dapat melakukan fungsi sekolah, ketika diberi jumlah input yang tetap pada sekolah tersebut. (cheng : 1996)
Esensi Sebuah Sekolah Efektif : SEKOLAH PERTUNJUKAN MODEL (8 Prinsip) (Mohrman, Wohlstetter, 1994)
1.Intelektual Fokus diarahkan pada membantu siswa untuk menggunakan pikiran mereka dengan baik
2. Tujuan sederhana berkaitan dengan siswa dalam menguasai sejumlah keterampilan dan pengetahuan hidup
3. Tujuan umum diberlakukan untuk semua siswa di sekolah tanpa melihat karakteristik siswa secara spesifik.
4. Personalisasi siswa terlihat dari bagaimana guru mampu melihat siswa berdasarkan cirri uniknya.
5. Menjadikan siswa aktif mencari informasi.
6. Siswa menunjukan grafik perkembangan yang positif pada setiap fase.
7. Sebuah sikap yang menekankan kepercayaan dan kesusilaan
8. Manjadikan pola fikir yang generalize.
2. Tujuan sederhana berkaitan dengan siswa dalam menguasai sejumlah keterampilan dan pengetahuan hidup
3. Tujuan umum diberlakukan untuk semua siswa di sekolah tanpa melihat karakteristik siswa secara spesifik.
4. Personalisasi siswa terlihat dari bagaimana guru mampu melihat siswa berdasarkan cirri uniknya.
5. Menjadikan siswa aktif mencari informasi.
6. Siswa menunjukan grafik perkembangan yang positif pada setiap fase.
7. Sebuah sikap yang menekankan kepercayaan dan kesusilaan
8. Manjadikan pola fikir yang generalize.
Sekolah efektif Harus mampu menjadikan siswa nyaman berada di lingkungan sekolahnya seperti dirinya berada dalam rumahnya sendiri. Idealnya sekolah mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam diri siswa yang kompleks berdasarkan banyak perbedaan yang melatarbelakanginya.
Di kutip dari tulisan “School Effectiveness Research: META ANALISIS”(Harris and Bennett, 2001), bahwa dalam sebuah sekolah dikatakan efektif apabila ada didalamnya :
- KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership)
- VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals)
- LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment) yang kondusif
- KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning and Teaching)
- HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation)
- PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive Reinforcement)
- PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress)
- HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and Responsibility)
- PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching)
- ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization)
11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).
Jika hal – hal tersebut dilakukan dengan baik maka sebuah sekolah akan menjadi sekolah yang bukan hanya berhasil dalam bidang pengetahuan belaka tapi mampu menjadikan siswa cerdas secara social emosional dan religuitasnya.
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL (Sekolah Efektif)
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)
a. Dimensi Leadership
• Iklim & Atmosphere yang kondusif
• Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan
• Guru berorientasi pengelolaan kelas yang baik
• Inservice Training yang efektif untuk guru
b. Dimensi Pendukung
• Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
• Rencana stratejik dan koordinasi
• Staf kunci yang berkelanjutan
• Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda
c. Dimensi Efisiensi
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas Interaksi)
• Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Petunjuk pembelajaran yang baik
• Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal
• Harapan untuk mencapai prestasi tinggi
• Reward untuk prestasi & kinerja tinggi
• Kerjasama dan interaksi dalam kelas
• Keterlibatan semua staf dalam peningkatan kinerja sekolah
• Otonomi dalam melaksanakan proses pembelajaran sekolah
• Guru yang emphaty dan memiliki kemampuan interpersonal dengan siswa
• Menekankan kepada pekerjaan rumah siswa
• Akuntabilitas terhadap hasil belajar
• Interaksi sesama guru yang baik yang efektif untuk guru
Kondisi Sekolah Saat Ini:
• Dimensi kognitif kearah hafalan
• Dimensi keterampilan ke arah mekanistik
• Dimensi nilai sudah terabaikan
• Dimensi hubungan (ranah interaktif kurang mendapat perhatian)
Sosok Sekolah Unggul:
• Dimensi kognitif: penguasaan pengetahuan dan bidang studi Kompetensi
• Dimensi ketrampilan: kearah life skill, berpikir kreatif, inovatif
• Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, moral etos kerja
• Dimensi hubungan yang interaktif, dialogis dan terbuka
Saat ini kita sangat merindukan bagaimana sekolah yang mampu menjadi wadah untuk menampung sekaligus member jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi warga sekolah. Sekolah yang menjadi harapan itu jika didalanya telah memberikan hal-hal yang ada dibawah ini :
Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar
Sekolah mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan
Sekolah yang mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
Sekolah yang mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal dan efektif
Sekolah yang mampu mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder
Sekolah yang mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar
Sekolah yang renponsif terhadap perubahan
Sumber : STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL (dr. Fasli Jalal, Ph.D)
Rabu, 04 Januari 2012
Jadi Guru Gaul yang disukai Siswa
Jadi guru itu susah-susah gampang, kalau cuma untuk mentransfer ilmu mungkin mudah, tapi menjadikan mudah difahami materi yang disampaikan itu yang sulit, perlu berbagai macam metode mengajar dan penerapan yang pas untuk berbagai situasi.
berikut adalah beberapa tip untuk menjadi guru gaul yang disukai murid :
1. Jaga penampilan
Penampilan merupakan kunci pertama dan penilaian pertama seseorang, jika pada awalnya penampilan guru kusut masai maka pada saat awal itu juga siswa kurang respek terhadap guru,bayangkan jika waktu pelajaran dimulai yang masuk ke kelas adalah guru yang berpenampilan acak-acakan bahkan (maaf) bau badan, maka sudah pasti siswa akan kehilangan selera belajar dan menyimak materi yang akan disampaikan guru tersebut pada menitpertama, meski ada pepatah mengatakan "don't judge a book by the cover", tapi penilaian pertama yang baik akan menumbuhkan ruh positif bagi siswa untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.
2. Siapkan lesson plan (rencana mengajar)
Mempersiapkan lesson plan bukan hanya berupa RPP dan rekan-rekannya berupa administretif yang sudah tentu merupakan hal wajib yang harus dimiliki guru, tapi juga persiapan berupa mental, menjaga kestabilan emosi meski banyak masalah menghadang agar ketika mengajar tidak memasukan emosi dalam atmosfer belajar dikelas. lesson plan yang matang akan sangat membantu dalam proses mengajar, termasuk mempersiapkan jawaban dari kemungkinan pertanyaan yang diajukan siswa, murid akan semakin "terpesona" jika guru mampu menjawab semua pertanyaan yang ajukan dan guru akan tetap menjadi seseorang yang seolah tau semua ilmu, jikapun ada pertanyaan yang tidak terjawab, menghindar dengan cara yang elegan atau meminta waktu lain waktu untuk menjawabnya tetapi tentu saja tetap dengan cara yang elegan.
3. Gunakan Bahasa yang difahami mereka (siswa)
pengalaman membuktikan, selama hampir 10 tahun mengajar, siswa lebih antusias jika guru menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan, meski tetap pada koridor yang menempatkan guru pada posisi pemberi materi dan siswa sebagai penerima informasi. tidak ada salahnya sesekali menggunakan bahasa "gaul" yang sedang populer saat itu untuk masuk kedalam dunia siswa. hal ini akan membuat siswa merasa lebih dekat terhadap guru. coba bayangkan jika guru mengajar dengan bahasa yang biasa digunakan untuk berpidato,sudah tentu sebagian siswa akan tertidur dan sebagian lain akan melamun tidak jelas. dan pasti materi pelajaran tidak akan terserap dengan baik.
4. buat jokes yang fresh tidak garing
siswa akan berbetah-betah dikelas (meski pas bel istirahat atau pulang jauh lebih antusias) jika gurunya humoris, menyelipkan jokes segar pada materi yang disampaikan agar tidak monoton. yang pasti jangan mengulang-ulang jokes karena akan membuat siswa ilfill dan kehilangan suasana humorisnya.
5. gunakan metode yang tepat
setiap kelas punya karakteristik berbeda, maka gunakan metode mengajar yang berbeda pula, begitu pula pada setiap materi pelajaran. setiap materi akan berbeda metode yang digunakan sebagai contoh mengajar materi tentang peta akan berbeda metode dengan materi tentang peristiwa kemerdekaan RI. maka sangat dianjurkan seorang guru untuk terus berinovasi dalam metode mengajar.
6. Berdoa
kunci semuanya adalah dengan doa. seoarang guru yang dengan ikhlas mengajar akan ikhlas pula mendoakan siswa-siswanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat akan masa depannya, tentu ini akan berimbas pada bagaimana siswa dapat dengan mudah menerima pengetahuan yang disampaikan. doa adalah senjata ampuh mengubah keadaan dan sudah barang tentu harus dibarengi dengan tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Wallahu a'lam bisshawab.
#berdasarkan pengalaman pribadi#
berikut adalah beberapa tip untuk menjadi guru gaul yang disukai murid :
1. Jaga penampilan
Penampilan merupakan kunci pertama dan penilaian pertama seseorang, jika pada awalnya penampilan guru kusut masai maka pada saat awal itu juga siswa kurang respek terhadap guru,bayangkan jika waktu pelajaran dimulai yang masuk ke kelas adalah guru yang berpenampilan acak-acakan bahkan (maaf) bau badan, maka sudah pasti siswa akan kehilangan selera belajar dan menyimak materi yang akan disampaikan guru tersebut pada menitpertama, meski ada pepatah mengatakan "don't judge a book by the cover", tapi penilaian pertama yang baik akan menumbuhkan ruh positif bagi siswa untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.
2. Siapkan lesson plan (rencana mengajar)
Mempersiapkan lesson plan bukan hanya berupa RPP dan rekan-rekannya berupa administretif yang sudah tentu merupakan hal wajib yang harus dimiliki guru, tapi juga persiapan berupa mental, menjaga kestabilan emosi meski banyak masalah menghadang agar ketika mengajar tidak memasukan emosi dalam atmosfer belajar dikelas. lesson plan yang matang akan sangat membantu dalam proses mengajar, termasuk mempersiapkan jawaban dari kemungkinan pertanyaan yang diajukan siswa, murid akan semakin "terpesona" jika guru mampu menjawab semua pertanyaan yang ajukan dan guru akan tetap menjadi seseorang yang seolah tau semua ilmu, jikapun ada pertanyaan yang tidak terjawab, menghindar dengan cara yang elegan atau meminta waktu lain waktu untuk menjawabnya tetapi tentu saja tetap dengan cara yang elegan.
3. Gunakan Bahasa yang difahami mereka (siswa)
pengalaman membuktikan, selama hampir 10 tahun mengajar, siswa lebih antusias jika guru menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan, meski tetap pada koridor yang menempatkan guru pada posisi pemberi materi dan siswa sebagai penerima informasi. tidak ada salahnya sesekali menggunakan bahasa "gaul" yang sedang populer saat itu untuk masuk kedalam dunia siswa. hal ini akan membuat siswa merasa lebih dekat terhadap guru. coba bayangkan jika guru mengajar dengan bahasa yang biasa digunakan untuk berpidato,sudah tentu sebagian siswa akan tertidur dan sebagian lain akan melamun tidak jelas. dan pasti materi pelajaran tidak akan terserap dengan baik.
4. buat jokes yang fresh tidak garing
siswa akan berbetah-betah dikelas (meski pas bel istirahat atau pulang jauh lebih antusias) jika gurunya humoris, menyelipkan jokes segar pada materi yang disampaikan agar tidak monoton. yang pasti jangan mengulang-ulang jokes karena akan membuat siswa ilfill dan kehilangan suasana humorisnya.
5. gunakan metode yang tepat
setiap kelas punya karakteristik berbeda, maka gunakan metode mengajar yang berbeda pula, begitu pula pada setiap materi pelajaran. setiap materi akan berbeda metode yang digunakan sebagai contoh mengajar materi tentang peta akan berbeda metode dengan materi tentang peristiwa kemerdekaan RI. maka sangat dianjurkan seorang guru untuk terus berinovasi dalam metode mengajar.
6. Berdoa
kunci semuanya adalah dengan doa. seoarang guru yang dengan ikhlas mengajar akan ikhlas pula mendoakan siswa-siswanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat akan masa depannya, tentu ini akan berimbas pada bagaimana siswa dapat dengan mudah menerima pengetahuan yang disampaikan. doa adalah senjata ampuh mengubah keadaan dan sudah barang tentu harus dibarengi dengan tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Wallahu a'lam bisshawab.
#berdasarkan pengalaman pribadi#
Langganan:
Postingan (Atom)
MODUL AJAR MANUSIA, RUANG DAN LINGKUNGAN I. IDENTITAS MODUL ...
-
Jadi guru itu susah-susah gampang, kalau cuma untuk mentransfer ilmu mungkin mudah, tapi menjadikan mudah difahami materi yang disampaikan i...
-
Membaca pesan facebook kadang saya lakukan tidak setiap hari, bahkan sering menumpuk karena pesan yang masuk tidak langsung saya baca dalam...
-
Sekolah Efektif? Adakah? Pengertian Sekolah Efektif yaitu kemampuan sebuah sekolah untuk memaksimalkan fungsi sekolah atau sejauh man...