Kamis, 10 Februari 2022

Jejak Rindu


®~Jejak Rindu~®

Jejak rindu masa awal tahun 90 an. Yang dapat menghirup udara segar dan bisa menghembuskan ketenangan setelahnya. Meredam rasa yang menyesakkan pikiran.

Kala kebahagiaan yang sederhana mengisi lorong-lorong jiwa. Tak ada kemewahan, tak ada benda yang menunjukkan sebuah kemajuan mendunia, yang merampas sebagian masa kanak-kanak generasi sekarang yang terkungkung dan terbatas pada ruang sebenarnya yang sempit dengan keangkuhan benda pipih digenggaman bernama gadget, dan telah merampas banyak hal, seperti bermain,  kebersamaan, komunikasi langsung, bercengkrama dengan alam, bahkan memenjarakan individu sejak kecil untuk tergantung padanya.

Namun kala itu, dengan keterbatasan informasi, teknologi bahkan pembangunan kota setempat. Kaki-kaki kecil ini berlarian menyusuri pesawahan, sungai, ladang dan perkebunan yang masih terbentang luas.

Menciptakan satu, dua bahkan lebih permainan yang diambil langsung dari alam. Tanpa perlu merengek untuk membeli paket-paket data yang biasanya dilakukan pada banyak anak-anak kecil di masa sekarang. Dan setelahnya kembali tenggelam dalam dunia maya yang luas  dalam benda pipih tersebut.

Masa itu, bahkan lumpur yang kotor dapat dijadikan sebuah permainan yang melahirkan gelak tawa lepas. Kaki-kaki tak beralas berlarian, berkejaran bahkan saling mencari pada saat memainkan petak umpet, tak peduli pada kotoran hewan yang masih banyak berserakan bebas di kebun-kebun bahkan di jalan-jalan. Obrolan-obrolan khas anak-anak yang polos tak terpengaruh oleh informasi-informasi yang belum seharusnya diketahui melalui situs-situs atau tampilan-tampilan iklan tak bermoral yang bisa nikmati bebas untuk pemilik tangan-tangan mungil yang sudah sangat candu pada permainan-permainan benda pipih digenggamam pada masa sekarang.

Jejak rindu yang dirasa kini, menyuarakan keinginan, andai bisa sebentar saja kembali ke masa itu tentu bisa sekedar melepas kegundahan hati yang menghimpit saat ini
Karena dimasa itu, masalah terbesar adalah ketika bisa pulang dengan baju kotor penuh lumpur serta getah pepohonan kemudian mendapat omelan panjang dari orangtua. Sesimpel itu masalahnya.

Namun masa tak akan kembali, raga tak akan bisa menjadi kembali saat kanak-kanak. Tapi yang bisa dilakukan adalah menyimpan rindu pada masa kecil dulu dalam satu sisi ruang hati. Tetap indah untuk dikenang.

#setorantulisanharian
#odop

Rabu, 09 Februari 2022

Julid Bin Nyinyir


©~Julid Bin Nyinyir~®

Suatu ketika kita pernah kesel dengan seseorang yang selalu mengomentari apa yang kita lakukan atau kita miliki dengan nada sumbang tentu saja. Dan dengan nada kesel juga kita menjawab, "eh jangan julid ya, ini hidup gue, ya terserah gue dong mau ngapain."

Kurang lebih begitu redaksi kata-kata yang kita keluarin. Dan ada kata julid disana, yang arti sembarangnya yaitu iri dengki.

Namun perlu diketahui kalau ternyata kata julit atau julid dipopulerkan oleh artis Syahrini. Julid berasal dari bahasa Sunda yaitu Binjulid yang artinya iri, dengki, dan sikap kekanak-kanakan dalam menanggapi sesuatu. Atau ada juga yang mengartikan dari kata julit atau julita, juga dari bahasa sunda yang artinya kekanakan.

Orang yang julid biasanya suka sekali mengurusi kehidupan orang lain. Suka dengan kesusahan yang dihadapi oranglain, dan iri dengan kebahagiaan orang lain punya. 
Intinya para julidah itu hobi banget mengusik kebahagiaan orang lain. 

Kalau era sekarang, ada panggung untuk para julidah yang suka sekali mengomentari kehidupan oranglain dan tidak suka atas aktifitas orang lain, terutama di sosial media dan pastinya  ikut campur urusan orang lain itu. Atau istilah lainnya adalah hobi para netijen plus enam dua 😂😂 (kalo ini mah stereotif ya bukan arti dari kata julid).

Nah kalo nyinyir beda dengan julid, sebenernya nyinyir itu ungkapan yang digunakan untuk orang yang suka banyak omong atau cerewet dan suka mengulang-ulang kata yang sama terus menerus. Jadi ketika ada orang yang banyak omong bisa dibilang sebagai orang yang nyinyir.

Tetapi dimasyarakat umumnya memandang makna nyinyir sama dengan julid. Yaitu orang yang suka membicarakan dan mencampuri hidup orang lain. 
Orang nyinyir dianggap orang yang ga tahan untuk tidak mengomentari orang lain, dari mulai pakaian hingga kehidupannya. Parahnya, orang yang terbiasa nyinyir masih bisa berkomentar negatif saat melihat orang yang tertimpa musibah. 

Padahal beda sekali makna nyinyir menurut KBBI dengan stigma dimasyarakat soal maknanya.
Julid dan nyinyir punya arti dan makna yang berbeda. Tapi keduanya sama-sama sebagai prilaku yang tidak disukai. 

Dan sepertinya, setiap kita pasti pernah julid, hanya kadar dan penyampaiannya yang berbeda. Ada yang halus dan menyampaikannya dilingkup terbatas dengan membalut julid dengan kata curhat (duh gue masih ini mah 😭). Ada juga yang langsung kepada yang dimaksud secara frontal.

Kalo nyinyir? Laah masih bangett, sebagai emak-emak ga cerewet, ngomel ke anak-anak berulang-ulang dan terus menerus dengan materi yang sama, kayanya kurang afdhol. 
Jadi, hidup nyinyir 😂.

#setortulisanharian
#odop

Selasa, 08 Februari 2022

Mengukur Self Confidence


©_Mengukur Self Confidence_©

Self confidence atau kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan diri akan kemampuannya sendiri dan menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara baik pada suatu keadaan.

Setiap manusia tentunya punya tingkatan kepercayaan dirinya masing-masing. Self confidence ini tidak serta merta ada dalam diri seseorang, dan bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, pendidikan, pengalaman juga bakat.

Sepanjang kita menjalani fase kehidupan, akan banyak hal-hal berhubungan dengan aktivitas yang menuntut sebuah kepercayaan diri yang baik, agar memberikan hasil seperti yang diharapkan. Seperti dalam tuntutan pekerjaan, pencapaian prestasi, prestise di masyarakat atau juga dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki.

Namun, tidak ada manusia yang memiliki self confidence atau kepercayaan diri yang baik secara sempurna. Karena kepercayaan diri jika  dihubungkan dengan kemampuan melakukan semua hal dengan baik, maka hal itu tidak  pernah menjadikan seseorang mempunyai kepercayaan diri yang utuh. Karena  kemampuan setiap manusia terbatas pada sejumlah hal yang dapat dilakukan. Pada diri manusia biasanya hanya ada beberapa bakat atau kemampuan yang dikuasai dengan sangat baik, tapi lemah dibidang lainnya. Pada satu sisi, ada seseorang sangat pandai terhadap matematika, tapi bisa saja lemah terhadap sejarah, begitu sebaliknya. Jadi dalam self confidence juga dituntut untuk terus belajar. 

Belajar mengukur sebatas mana kepercayaan diri  dimiliki seseorang pada suatu hal yang dapat melakukan hal tersebut dengan sempurna, dan berupaya menutup kelemahan dari hal lainnya melalui proses belajar. Sehingga hal ini akan semakin meningkatkan self confidence atau kepercayaan diri dengan lebih baik.

Karena seseorang yang memiliki self confidence atau percaya diri dengan baik biasanya memiliki sikap inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, serta dapat mentreatment kelemahan dan kelebihannya dengan baik dan tepat.

Selain itu kepercayaan diri yang tumbuh akan membuat diri untuk berpikir positif, dan menganggap semua permasalahan ada jalan keluarnya. Seseorang yang tidak percaya diri ditandai dengan sikap-sikap yang cenderung melemahkan semangat hidupnya, seperti minder, pesimis, dan kurang memiliki kepercayaan terhadap orang lain.

Jadi, penting bagi kita untuk mengukur seberap besar self confidence atau kepercayaan diri yang kita miliki, untuk bisa melangkah menuju masa depan agar lebih baik dan dapat mencapai hal yang menjadi cita-citanya.
Hayu, bangun kepercayaan diri kita, etapi jangan jadi over confidence ya. Pastinya yg over-over tentu saja ga baik.

#setortulisanharian
#odop

Senin, 07 Februari 2022

Perubahan Diri

Tak ada yang tidak berubah dalam kehidupan di atas bumi ini. Seperti halnya pergerakan poros bumi, perubahan siang dan malam juga adanya perubahan musim. 

Sesuatu yang terjadi adalah keniscayaan untuk berubah. Karena memang hakekatnya manusia harus ada perubahan, dan tentu saja selalu dituntut untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga apabila tidak ada perubahan ke arah lebih baik maka akan dianggap sebagai sebuah kerugian. 

Seperti halnya moto yang selalu digaungkan kebanyakan manusia, bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini.

Perubahan yang dilakukan dalam diri kita akan membantu dalam sebuah proses perubahan pada tatanan yang lebih luas. Biasanya  perubahan yang dilakukan terjadi karena ada tuntutan situasi dan kondisi dalam lingkungan tempat tinggal kita. 

Semisal, keburukan atau kejelekan yang pernah dilakukan oleh seseorang, dan kemudian menjadi sebuah trademark yang melekat pada dirinya, tanpa proses perubahan yang konsisten niscaya akan terus menjadi trademark padanya. 

Namun, proses perubahan tentu tidak mudah. Banyak fase yang dilalui untuk menuju arah yang lebih baik. Atau perjalanan perubahan itu lebih bersifat evolusi perubahan. Perlahan, pelan-pelan dilakukan secara konsisten kemudian kebaikan itu menjadi habit yang akhirnya mengikis anggapan buruk sebelumnya. Tak mudah memang, tapi ingat bahwa perubahan itu sebuah keniscayaan.

Untuk mencapai sebuah keberhasilan, ada tangan-tangan lain yang turut menopang agar tak lelah dalam menjalaninya. Lingkungan sekitar misalnya, dukungan dan motivasi dari orang-orang di sekitarnya sangat membantu proses menuju perubahan tersebut. 

Dan biasanya, perubahan pada kebaikan yang dijalankan secara konsisten, akan menularkan pada yang lainnya, memberikan vibes positif untuk sentiasa berbuat baik. 

Tinggal masyarakat sekitar mau mendukung perubahan pada kebaikan atau mencemooh seakan hal itu tidak bisa dilakukan. Sehingga hasil akhirnya akan terlihat dari dampak dukungan tersebut. 

Jadi jangan jadi manusia yang tersisih ketika tidak bisa mengikuti perubahan kearah yang lebih baik. 
Mari berubah bersama untuk terus lebih baik sesuai dengan jalan yang dipilih masing-masing. Berubahlah untuk lebih baik lagi dalam menuntut ilmu, belajar dan mengamalkannya.

#setortulisanharian
#odop

Minggu, 06 Februari 2022

Jalan Takdir


"Ma, aku ingin terus kuliah, ingin keadaan kita lebih baik nantinya." Ujar Reni lirih, berupaya meyakinkan mamanya.

"Tapi keadaan kita tidak memungkinkan, Nak, bahkan untuk menyelesaikan SMA mu, mama harus menjual cincin mas kawin mama dengan almarhum papamu, Nak." Sang mama tergugu dalam kesedihan. Ada nada putus asa di sana.

"Aku akan bekerja, Ma, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membiayai kuliahku nanti, percaya Ma, Allah menyuruh kita untuk berusaha merubah keadaan, bukan hanya berdiam diri dan berpasrah tanpa melakukan apa-apa, ijinkan ya Ma?" Reni terus berkata untuk meyakinkan mamanya.

          ******

Demikianlah, kadang kita berfikir bahwa apa yang tengah menimpa diri adalah takdir dari Allah. Yang tidak bisa dirubah. Kemudian hanya berdiam meratapi, bahkan mewariskan masalah tersebut terus ke generasi berikutnya. Kemiskinan dan kebodohan misalnya.

Padahal jika kita merujuk pada pembagian takdir, ada yang disebut takdir mubram yaitu takdir yang mutlak hanya Allah SWT yang bisa menentukan, seperti kelahiran, jodoh dan kematian.

Namun ada juga takdir muallaq yaitu ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia. Dalam takdir muallaq ini berkaitan dengan usaha atau ikhtiar manusia. Seperti kebodohan menjadi pintar karena belajar, kemiskinan menjadi lebih mampu setelah berusaha dan bekerja.

Seperti ada dalam Alquran : "Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Rad: 11)

Namun, sering sekali yang terjadi pada diri kita adalah dominasi sikap putus asa, sikap pasrah dan hanya menyerahkan semua pada kata takdir tanpa ada usaha dan pengorbanan untuk melepaskan sebuah himpitan masalah dengan mengupayakan sebuah usaha secara maksimal 

Tentunya tetap dibarengi dengan berdoa dan beribadah, serta menyerahkan ketentuan akhirnya pada Sang Pencipta.

Karena dalam takdir muallaq ada keharusan untuk manusia berikhtiar secara maksimal, dan tak akan bisa mengubah keadaan tanpa ada usaha melewati dan menyelesaikannya.

Bukankah banyak sekali ibroh yang bisa diambil dari berbagai kisah, yang dapat mengubah keadaan dengan segala upaya yang dimiliki untuk bisa meraih apa yang dikehendakinya. Seperti pada kasus Reni di atas. Ada banyak Reni-reni lain yang telah berhasil melewati masa sulit dan mendapatkan masa depan yang diimpikannya. Jadi, ayoo...jangan lelah untuk berusaha, kamu, aku dan kita layak punya mimpi dan mewujudkannya. 

#setortulisanharian
#odop

Sabtu, 05 Februari 2022

Makna BFF (Best Friend Forever)


Dalam pertemanan atau persahabatan lebih tepatnya, kebersamaan adalah suatu hal yang mendasar. Tak harus selalu bersama secara fisik, namun bersama dalam pemikiran, dalam bertingkah laku sampai pada ideologi. Bersahabat adalah kebutuhan mendasar bagi siapaun. Karena tak ada manusia yang benar-benar bisa hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain sebagai lawan dalam interaksi sosialnya, menjadi partner dalam menjalankan kehidupan kesehariannya.

Kala usia sekolah, BFF atau best friend forever adalah mereka yang memilili frekuensi yang sama, atau anak-anak sekarang menyebutnya dengan circle. Kebersamaan lebih kepada hal fisik, karena memang intensitas pertemuan lebih memungkinkan terjadi ketika dalam sekolah. Anak-anak seusia ini akan sangat terlihat siapa-siapa saja yang termasuk dalam circle nya. 

Ga ada yang salah tentu saja, namun dalam interaksi sosial akan timbul ketimpangan. Ketika seseorang hanya mau bergaul dengan circle yang dimilikinya. Padahal dalam interaksi sosial hal yang terjadi idealnya adalah komunikasi yang terarah pada banyak ragam manusia. Tak melulu hanya pada satu cluster pertemanan saja. 

Beranjak dewasa, makna BFF juga sudah mulai mengalami pergesaran. Pertemanan yang terjadi tak semendasar dulu dalam sebuah kebersamaan secara fisik. Ketika seseorang merasa nyaman untuk bercerita banyak hal, dan tanpa takut akan tersebar kemana-mana, maka bisa dipastikan seseorang ini akan bisa menjadi BFF. 

Tak banyak dijumpai BFF seiring bertambahnya usia. Karena semakin memilah-milah mana saja yang sekiranya mampu menyimpan segala rahasia diri dan tanpa ragu memberikan nasehat. Dan yang menjadi favorit BFF biasanya adalah pasangan hidup; yaitu istri, suami bahkan anak-anak.

BFF selamaya akan bisa menjadi orang yang kita percaya, meski misalnya raga tak lagi bisa bersama dengan tatap muka secara lamgsung, namun kepadanyalah kita tak akan merasa sungkan untuk bercerita.

Jadi, siapakan BFF kita saat ini? Hayoo carii, pastinya kita yakin bahwa kita memiliki sahabat selamanya, sahabat yang sangat bisa memahami satu sama lain. Sahabat yang hidup bukan di dunia drama dan kamuflase. Karena dia akan selalu ada baik kala susah maupun senang. Atau bisa jadi kamu adalah BFF untukku?  Semoga.

#setortulisanharian
#ODOP

Jumat, 04 Februari 2022

Cinta Dalam Diam


Setelah membahas bagaimana cinta yang tak biasa milik ibu, cinta yang tanpa syarat. Kini, membahas sosok ayah hadir dengan cintanya yang kerap tanpa suara. Cinta yang tak mengobral kata, "Aku mencintaimu, anakku." Yang diucapkannya secara langsung. Apalagi putra putrinya mulai beranjak dewasa. 

Cinta seorang ayah, cinta yang dikumandangkan dalam senyap. Cinta yang hanya bisa dirasakan melalui kesungguhannya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya 

Cinta yang dibayar dengan tetesan peluh dan airmata dalam hati ketika menjalankan kewajibanya dalam mencari nafkah. Cinta yang terkadang terbungkus dengan kata-kata tegas memarahi sang anak jika tengah berbuat salah. Meski diam-diam sudut hatinya menyesal telah membuat anaknya terluka dengan kemarahannya. Namun, akhirnya tersadar apa yang dilakukannya atas dasar cinta, agar sang anak tahu walau yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Ayah menjadi figur yang disegani dalam rumah akhirnya.

Cinta ayah, cinta yang melangitkan doa-doa dalam setiap langkahnya. Doa yang mengiringi perjalanan. Anak-anaknya untuk meraih cita dan kesuksesan yang didamba.

Setelah membahas bagaimana cinta yang tak biasa milik ibu, cinta yang tanpa syarat. Kini, sosok ayah hadir dengan cintanya yang kerap tanpa suara. Cinta yang tak mengobral kata, "Aku mencintaimu, anakku." Yang diucapkannya secara langsung. Apalagi putra putrinya mulai beranjak dewasa. 

Cinta seorang ayah, cinta yang dikumandangkan dalam senyap. Cinta yang hanya bisa dirasakan melalui kesungguhannya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya 

Cinta yang dibayar dengan tetesan peluh dan airmata dalam hati ketika menjalankan kewajibanya dalam mencari nafkah. Cinta yang terkadang terbungkus dengan kata-kata tegas memarahi sang anak jika tengah berbuat salah. Meski diam-diam sudut hatinya menyesal telah membuat anaknya terluka dengan kemarahannya. Namun, akhirnya tersadar apa yang dilakukannya atas dasar cinta, agar sang anak tahu walau yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Ayah menjadi figur yang disegani dalam rumah akhirnya.

Cinta ayah, cinta yang melangitkan doa-doa dalam setiap langkahnya. Doa yang mengiringi perjalanan. Anak-anaknya untuk meraih cita dan kesuksesan yang didamba.

Berbeda dengan sang Ibu yang mampu mengutarakan rasa cinta secara langsung kepada anak-anaknya,  sebagian besar seorang ayah tak mudah mengutarakan cintanya secara verbal, sehingga seringkali, terdengar kata lirih anaknya bertanya pada ibunya, "Ibu, apakah ayah sayang padaku?, Aku tak pernah mendengarnya mengatakan kata cinta dan sayang pada kami, bahkan ketika kami membutuhkan pelukan darinya."

Mendengar hal itu, ingin rasanya sang ayah berkata, "Duhai Nak, bukan ayah tak sayang, bukan ayah tak cinta, namun bibir seakan kelu jika ingin mengucapkan kata itu pada kalian. Sebegitu cintanya ayah pada kalian, tak ada hari yang bisa ayah lalui dengan tenang jika melihat kalian sakit, kalian terlambat pulang bahkan ketika tak mampu memenuhi keinginan kalian pada sesuatu. Tidakkah kalian merasakan itu?."

Cinta ayah hanya bisa ayah ungkapkan dalam dalam hati. Cinta dalam senyap. Namun percayalah, kalian selalu ada dalam setiap sujud panjang sang ayah. Berharap kelak menjadi manusia-manusia yang bermanfaat, menjadi anak-anak yang berbakti. Percayalah, ayah punya lebih dari seluas samudra cinta untuk anak-anaknya. Pasti.

#setortulisanharian
#odop 

Kamis, 03 Februari 2022

Bukan Sekedar Cinta Biasa


Membaca sebuah berita pada portal online tentang seorang ibu yang memiliki keterbelakangan mental mengasuh dua anaknya, berusia 8 dan 5 tahun. Tinggal dalam sebuah rumah, tepatnya gubuk di pinggiran desa dengan kondisi memprihatinkan. Menurut penuturan tetangga, gubuk tersebut tidak memiliki ventilasi yang cukup, sehingga kondisi didalamnya sangat lembab. Belum lagi karena sang ibu yang memiliki keterbelakangan mental sehingga tidak bisa merawat keadaan rumahnya yang memang sudah sangat tak layak. Bau kotoran dan air seni anaknya tercium sangat menyengat.

Namun, dalam kondisi yang sedemikian membuat kita saja sesak membayangkannya, sang Ibu tetap mengasuh putranya dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Kasih sayang seorang ibu demikian kuat meski tak sama denga  orang kebanyakan. Jika kemudian ada yang bertanya, bagaimana kondisi si ayah atau suami dari perempuan ini?. Nyatanya Ia menjalani hidup sebagai orangtua tunggal, putra-putranya lahir dari nafsu para laki-laki yang tak bisa menjaga syahwatnya sehingga menyalurkannya pada perempuan yang tak mengerti apa-apa meski selepas para lelaki durjana itu menyelesaikan nafsu binatangnya, kemudian pergi entah kemana. 

Dalam kondisi tertatih tanpa sanak yang melindungi, bahkan tetangga pun mungkin saja bisa membantu hanya sekedarnya,.nyatanya anak-anaknua tetap diasuhnya. Nalurinya sebagai ibu tetap ada dalam dirinya. 

Dilain kisah, sebuah cinta tak biasa lainnya adalah ketika ada seorang wanita tangguh yang memiliki empat anak-anak yang istiwewa dengan mengidap retardasi mental. Tak terbayang lelah hati dan fisik yang dijalaninya, sedang sang suami pergi entah kemana setelah berharap anak ke empatnya bisa lahir secara normal, namun Allah memilih ibu istimewa ini dengan memberikan empat putra sebagai ladang syurga baginya. Tak kira peluh yang dikeluarkan setiap hari untuk menghidupi keempat anak-anaknya. Jikapun bisa berkata untuk sejenak berhenti dari beban yang menghimpit sudah pasti akan dilakukan, namun di pundaknya ada nyawa yang bergantung padannya.

Dan jika cinta yang dimiliki oleh perempuan-perempuan ini adalah cinta yang biasa maka sudah barangtentu akan segera berakhir dengan putus asa yang mendera, tetapi cinta yang dimilikinya adalah cinta yang sangat luarbiasa. Cinta dengan kepasrahan tertinggi bahwa apa yang sudah digariskan Tuhan harus diterima dan dijaga sepenuh hati. Semuapun bisa karena cinta, tentu saja cinta yang tak biasa. 

Terima kasih para guru kehidupanku, terima kasih atas ilmu keikhlasan yang dimiliki.


#Setortulisanharian
#ODOP

  MODUL AJAR MANUSIA, RUANG DAN LINGKUNGAN     I.           IDENTITAS MODUL                                                 ...