Dalam pertemanan atau persahabatan lebih tepatnya, kebersamaan adalah suatu hal yang mendasar. Tak harus selalu bersama secara fisik, namun bersama dalam pemikiran, dalam bertingkah laku sampai pada ideologi. Bersahabat adalah kebutuhan mendasar bagi siapaun. Karena tak ada manusia yang benar-benar bisa hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain sebagai lawan dalam interaksi sosialnya, menjadi partner dalam menjalankan kehidupan kesehariannya.
Kala usia sekolah, BFF atau best friend forever adalah mereka yang memilili frekuensi yang sama, atau anak-anak sekarang menyebutnya dengan circle. Kebersamaan lebih kepada hal fisik, karena memang intensitas pertemuan lebih memungkinkan terjadi ketika dalam sekolah. Anak-anak seusia ini akan sangat terlihat siapa-siapa saja yang termasuk dalam circle nya.
Ga ada yang salah tentu saja, namun dalam interaksi sosial akan timbul ketimpangan. Ketika seseorang hanya mau bergaul dengan circle yang dimilikinya. Padahal dalam interaksi sosial hal yang terjadi idealnya adalah komunikasi yang terarah pada banyak ragam manusia. Tak melulu hanya pada satu cluster pertemanan saja.
Beranjak dewasa, makna BFF juga sudah mulai mengalami pergesaran. Pertemanan yang terjadi tak semendasar dulu dalam sebuah kebersamaan secara fisik. Ketika seseorang merasa nyaman untuk bercerita banyak hal, dan tanpa takut akan tersebar kemana-mana, maka bisa dipastikan seseorang ini akan bisa menjadi BFF.
Tak banyak dijumpai BFF seiring bertambahnya usia. Karena semakin memilah-milah mana saja yang sekiranya mampu menyimpan segala rahasia diri dan tanpa ragu memberikan nasehat. Dan yang menjadi favorit BFF biasanya adalah pasangan hidup; yaitu istri, suami bahkan anak-anak.
BFF selamaya akan bisa menjadi orang yang kita percaya, meski misalnya raga tak lagi bisa bersama dengan tatap muka secara lamgsung, namun kepadanyalah kita tak akan merasa sungkan untuk bercerita.
Jadi, siapakan BFF kita saat ini? Hayoo carii, pastinya kita yakin bahwa kita memiliki sahabat selamanya, sahabat yang sangat bisa memahami satu sama lain. Sahabat yang hidup bukan di dunia drama dan kamuflase. Karena dia akan selalu ada baik kala susah maupun senang. Atau bisa jadi kamu adalah BFF untukku? Semoga.
#setortulisanharian
#ODOP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar