Hari ini, sepertinya akan banyak yang membuat status atau caption tentang dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas.
Sama sepertinya yang akan aku tulis di sini. Sebagai guru, yang merindukan siswa-siswanya hadir dalam kelas-kelas nyata, menyambut baik sejak awal rencana ini dicanangkan
Bahkan, aku rasa, seluruh siswa, orangtua bahkan seluruh komponen negeri ini juga merindukan kondisi belajar sebagaimana kita dulu pernah merasakan belajar di sekolah. Dengan berbagai romantikanya.
Di tempatku mengajar, baru hari ini memulai PTM. Sejak semalam mulai membayangkan bahagianya bertatap langsung dengan wajah-wajah yang sarat dengan rasa keingintahuan yang besar terhadap ilmu, memiliki harapan yang tinggi terhadap masa depan.
Memasuki halaman sekolah, screening kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat, tanpa bosan menyampaikan untuk tetap menggunakan masker dan jangan berkerumun.
Meski setiap kelas hanya berisi 12 siswa, tapi ruh sekolah mulai terlihat menggeliat. Melihat halaman sekolah mulai ada deretan kendaraan roda dua yang bisanya kalaupun aku harus ke sekolah, hanya berisi beberapa kendaraan dari para guru dan karyawan yang memang harus ke sekolah menyelesaikan tugas-tugasnya.
Ah, rindu ini mulai menemukan muaranya, meski hanya sedikit, tapi setidaknya optimisme akan tumbuhnya semangat untuk berubah ke arah lebih baik terus menyala walau sempat redup.
Sehat selalu Indonesiaku 🇮🇩
i feel you bu guru. Walaupun saya tidak merasakan langsung euforianya tapi imajinasiku berusaha sampai di sana. Semalam pasti gak nyenyak tidur, deg2an membayangkan pertemuan dengan siswa2. Saya yakin mereka juga merasakan hal yang sama. Terus semangat bu guru. Sehat dan bahagia
BalasHapusIyaa mba, ahh...bener2 nikmat banget tadi bisa bercengkrama dengan siswa secara langsung, berbagi ilmu di kelas dan juga bisa menyapa sekaligus dengan yang dirumah...
BalasHapusSemoga Indonesia semakin membaik
Makasih udah mampir
Bu guru kangen muridnya ya... Semoga segera bisa dituntaskan kangennya.
BalasHapusTerima kasih bunda tami, alhamdulillah sekolah kami mulai tadi sudah tatap muka terbatas
BalasHapusSekolah di sini juga sudah mulai PTM, Bu. Alhamdulillah, anak-anak juga menjadi tambah semangat.
BalasHapusBener bu, belajar di kelas nyata beda banget ruh nya, semoga corona segera pergi yaa
HapusPasti seneng deh kalau bisa tatap muka full kaya biasa. Semoga segera bisa ya kak
BalasHapusBangeettt, PTMT hanya 12 siswa per kelas aja udah seneng bangett apalagi bisa kaya biasanya
Hapusalhamdulillah....
BalasHapussekolah tatap muka yang di tunggu" dan banyak di tundanya dari bulan lalu. hikss....
Iya, padahal kami sudah mempersiapkan dari awal, tapi qadarullah bulan-bulan kemarin corona naik daun dan semoga sekaranng sudah benar-benar selesai
HapusKetika rindu mulai berlabuh, ketika hati mulai menyentuh,rasa yang hilang kembali hadir. Senangnya bertemu dengan siswa. Semangat, tetap jaga kesehatan Kak
BalasHapusketika rindu tertambat pada hal yang tepat, rasanya seneeng banget, pak!
Hapussemoga corona tak lagi datang memporakporandakan harapan
Sekolah tatap muka ditunggu oleh anak-anak. Banyak diantara siswa yang mengeluhkan bahwa pembelajaran daring cukup membosankan karena hanya berada di depan layar. Mereka merindukan suasana sekolah, bercanda, bermain, dan belajar bersama teman-teman sebaya. Namun, tetap dalam menjalankan PTM harus ketat prokes.
BalasHapusBetul kak, belajar daring lama kelamaan membuat energi anak-anak kurang tersalurkan dengan semestinya
Hapusbenar kak, jangan sampai lalai dengan prokes
Wah, masyaallah ikut merasakan kebahagiaan yang ada di hati Kak Emmi juga para muridnya. Selamat melepas rindu, Kak. Semoga sehat selalu 😊
BalasHapusTerima kasih kak Putri, semoga rindu ini bisa terus tersampaikan
Hapuswaaaah, barakallah ibu guru. Akhirnya ada rindu yang terobati. anak-anak juga sudah rindu dengan gurunya.
BalasHapusAamiin kak Tania, tak hanya guru, anak-anak murid pun tampak bahagia sekali
HapusNggak nyangka ya akan ada saatnya kita rindu ke sekolah, padahal dulu waktu sekolah sebelum pandemi rasanya kaya kemusuhan huhuhu. Barakallah, ibu guru. Terima kasih tulisannya.
BalasHapuswkwkkw, jangankan siswa, masa sebelum pandemi, bel pulang itu seperti angin segar yang membawa pada kehidupan yang melegakan kak.
Hapusterima kasih kak