Abu Hurairah
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“(Agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya maka perhatikanlah siapa
temanmu.” (As Shahihah 927)
Pastinya kita semua memahami, jika orang akan menilai bagaimana diri kita dari teman-teman yang ada dalam circle pertemananan kita. Karena kepribadian seseorang dibentuk dalam beberapa lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pertemanan. Dalam lingkungan pertemanan atau persahabatan, memang sangat menarik bagi setiap manusia. Secara fitrah, setiap manusia akan selalu tertarik untuk mencari teman sefrekuensi dengannya. Dalam lingkungan pertemanan tersebut, kita merasakan ketenangan dan menikmati waktu dengan penuh kesenangan dengan teman-teman yang memiliki tujuan dan kebiasaan yang sama. Jadi betul jika ingin menilai seseorang bisa dilihat dari bagaimana dia dalam pertemanannya itu.
Pendapat seperti ini sangat lumrah terjadi, karena memang sangat mudah menilai seseorang dari terlihat bagaimana dan dengan siapa kesehariannya dalam bergaul. Fitrah manusia untuk hidup berkelompok dan bersosialisasi tentu saja mengikuti kebiasaan dan kesukaannya terhadap sesuatu. Dengan kata lain, peran teman sangat diperlukan untuk membantu kelancaran dalam beraktivitas sehari-hari yang sesuai dengan kebiasaan, sifat dan kesenangan terhadap sesuatu.
Seseorang dalam berinteraksi dan berteman akan saling memberikan pengaruh luar biasa. Teman yang baik dan bijak, akan selalu memperkuat diri mengenai kesempurnaan dalam tujuan hidupnya. Dia akan membantu dalam perjalanan meniti kebahagiaan hidup ke arah yang lebih baik, dan sebaliknya, teman yang buruk akan menjerumuskan ke arah yang buruk pula. Nah, di sini kecerdasan kita di uji ketika kita mampu untuk memilih dengan selektif, baik teman-teman dalam berjalan, teman dalam menikmati waktu bersama, dan teman beraktivitas dan lain-lain . Makna teman di sini bisa juga berarti ketika mencari pasangan hidup. Teman yang akan membersamai perjalanan hidup meniti hari-hari yang panjang dalam rentang waktu kebersamaan yang lama, akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir, watak, perilaku, dan kebiasaan. Jika orang tersebut baik, insya Allah kita akan terkondisikan ikut baik. .
Ada tiga jenis pertemanan yang bisa kita perhatikan, pertama pertemanan karena manfaat dan kesenangan tertentu saja, jenis pertemanan ini akan berakhir setelah hilang pendorongnya Misalnya kebermanfaatan kita bagi dirinya juga kesenangan yang sering didapatkannya melalui kita. Kedua motivasi pertemanan itu dinilai banyak atau tidaknya yang diberikan. Model pertemanan seperti ini juga akan gampang putus dan hilang. Contohnya adalah berteman dengan dia karena bermanfaat memberikan uang dan popularitasnya, atau selalu mengajak main, dan mencari hiburan. Selanjutnya pertemanan ketiga adalah jenis pertemanan yang Insya Allah abadi, sebab jalinan pertemanan yang dibangun karena rasa saling percaya, ikhlas, dan kemuliaan yang tertanam secara kokoh di kedua belah pihak. Pertemanan atas dasar keimanan dan bertujuan untuk sama-sama beribadah kepada Allah. Jenis pertemanan ini jenis pertemanan yang ideal karena sudah dipastikan tidak ada kepentingan pribadi semata, dan tidak ada penghianatan didalamnya.
Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati
Maka, kata teman adalah cerminan diri seseorang, benar adanya, kita bagaimana karakter teman kita selama bergaul,. siapa kita, juga bisa dilihat siapa teman kita. Bergaul dengan teman yang memiliki latar belakang agama yang baik akan memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik atau minimal kita akan memperoleh kebaikan darinya. Baginya teman adalah tempat untuk berbagi ilmu, berbagi pengalaman dan pendamping untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Semakin banyak kita berteman dengan orang shaleh, maka akan semakin besar peluang kita untuk menjadi orang shaleh.
Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa memengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang. Sudah sepatutnyalah kita mencari teman yang dapat memperbaiki agama kita sebagai langkah menuju ridha Allah. Jadi, dengan siapa kita berteman selama ini?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar